29 Desember 2010

Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kota Mataram menginginkan para pedagang kaki lima (PKL) lebih berkembang dan mampu mendongkrak perekonomian Kota Mataram. Untuk itu Pemkot Mataram diharapkan lebih memberikan perhatian kepada PKL, seperti menentukan lokasi strategis yang dapat digunakan para PKL untuk berjualan.

Hal ini menjadi salah satu agenda pembahasan dalam Rakerda APKLI Kota Mataram yang berlangsung di Hotel Lombok Garden, Minggu (9/5) lalu. Hal itu diinginkan, ungkap Ketua APKLI NTB, Muhammad Irwan Prasetya saat ditanya Suara NTB, mengingat semakin banyaknya PKL yang berdatangan ke Kota Mataram untuk berjualan, namun tidak diimbangi dengan tata ruang kota yang baik yang bisa berdampak tidak baik.

“Dalam penentuan tata kota, kami tidak diundang. Jadi dengan Raker ini kami akan mencari tempat yang strategis bagi para teman-teman PKL berjualan. Setelah kami mendapatkan hasil Raker, hasil itu akan segera kami ajukan ke Pemerintah Kota Mataram. Agar ini dapat segera diberikan izin ataupun rekomendasi,” paparnya.

Mengingat juga Lombok sebagai salah satu daerah pariwisata yang banyak diminati pengunjung, sehingga para PKL tersebut akan berdatangan. “Seperti Senggigi, jika pemerintah tidak menyediakan tempat. Bisa jadi akan bermasalah di kemudian hari,” terangnya.

Sehingga dengan diadakannya Rakerda APKLI Kota Mataram kali ini, diharapkan dapat menentukan tempat yang strategis untuk para PKL yang akan berjualan baik itu di Kota Mataram maupun di daerah lainnya. Selain itu, Pemerintah Kota Mataram juga diharapkan untuk lebih berkonsentrasi pada program-program kerakyatan yang mengedepankan hajat hidup rakyat banyak, termasuk para PKL.

Saat ditanya terkait dengan ketentuan dari Pemerintah Kota Mataram terhadap para PKL yang ada, Irwan Prasetya menegaskan, Pemkot Mataram saat ini sudah sangat baik dalam memperlakukan PKL. Ini merupakan salah satu keberhasilan, dan oleh karena itu berdasar hasil Raker kali ini diharapkan akan dapat lebih meningkat lagi.

Ketua APKLI Kota Mataram Muhammad Nur Rahmat, SE mengatakan, bila keberadaan dari PKL ini dipoles dan ditata dengan konsisten, maka keberadaan dari PKL justru akan menambah keindahan sebuah lokasi wisata yang ada di tengah-tengah kota.

“Dalam penentuan tata kota, kami menilai beberapa tempat yang kemungkinan akan ramai dikunjungi PKL seperti daerah Selagalas, jalur Lingkar Selatan serta beberapa daerah lainnya. Jalur Lingkar sendiri untuk kedepannya saya perkirakan PKL akan ramai berjualan di sana, sehingga dari saat ini perlu dilakukan penataan yang baik,” kata Nur Rahmat saat ditanya hasil Rakerda APKLI, Senin kemarin.
Diadakannya Raker APKLI kota Mataram kali ini, menurut Nur Rahmat, selain menentukan tempat strategis bagi para PKL yang akan berjualan, juga akan melakukan penertiban bagi pungutan liar yang dikenakan bagi para PKL. ‘’Kami juga berniat untuk bersama-sama Satpol PP untuk menertibkan beberapa lahan yang disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu,’’ paparnya sembari menyebutkan pihaknya juga akan mengajukan perbaikan atas Perda, agar para PKL dapat diberikan lahan di ruko-ruko yang telah tutup pada sore hari.

Hal menarik dari hasil Raker APKLI, yakni diprogramkan pelatihan bahasa asing yaitu bahasa Inggris bagi PKL. Karena berdasarkan pengalaman, bahwa para tamu-tamu asing juga sering berbelanja di PKL yang ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar